Minggu, 30 Oktober 2011

HASIL AKHIR LT III KWARCAB KAB. BOGOR

HASIL AKHIR LT III KWARCAB KAB. BOGOR

Bumi Perkemahan Cimandala kembali ramai di kunjungi para Anggota Pramuka setingkat Penggalang SD/MI dan SMP/Mts, karna mulai tanggal 28 Oktober 2011 hingga hari Minggu 30 Oktober 2011, Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Bogor, Menggelar suatu acara Lomba yang sangat bergengsi yaitu Lomba Tingkat III.

Untuk penggalang SMP/MTs memulai Lomba dari Graha Pandu Cibinong, setelah terlebih dahulu mengikuti Upacara Hari Sumpah Pemuda. Kemudian dilanjutkan dengan Hiking dari Pemda Kab. Bogor menuju Buper Cimandala, sedangkan Penggalang SD/MI langsung menuju Buper Cimandala.

Selama 3 hari adik-adik Pramuka Penggalang Mengikuti seluruh mata lomba dengan sangat antusias, walaupun pada saat hari pertama Buper Cimandala diguyur Hujan secara terus menerus dari mulai jam 09.00 sampai jam 23.00 tiada henti, namun mereka tetap semangat, tak perduli hujan turun.

Hari Minggu pagi pukul 09.00 WIB upacara penutupan digelar dengan pembina upacara adalah Ketua Kwarcab Kabupaten Bogor. Tibalah saat yang mendebarkan ketika ketua Tim Dewan Juri Kak Kosim Suryana,MG, mengumumkan hasil dari kegiatan LT III. Suasana mencekam terutama ketika mulai disebutkan pemenang untuk tingkat SMP/Mts. Karena salah satu regu dari merekalah yang nantinya akan mewakili Pramuka Kabupaten Bogor untuk dikirimkan ke LT IV Tingkat Jawa Barat.

Akhirnya Juara-juara di umumkan untuk Putra SMP/MTs juaranya adalah 1. Regu Serigala dari Ked. Tamansari, 2. Regu Assasin dari Kec. Rancabungur dan 3. Regu Elang dari kec. Leuwisadeng, sedangkan untuk Putri SMP/MTs juaranya adalah 1. Regu Oriza Satifa dari Kec. Klapanunggal, 2. Regu Aster dari Kec. Ciseeng dan 3. Regu Mawar dari Kec. Leuwiliang, sehingga Regu Serigala dari Kec. Tamansari berhak Mewakili Kwarcab Kab.Bogor untuk mengikuti LT IV Jawa Barat dan putrinya adalah Regu Oriza Satifa dari Kec. Klapanunggal

Tem Blogger SMPN 1 PARUNG


Bicara Pendidikan Kepramukaan


Bicara Pendidikan Kepramukaan

Ubah Persepsi Masyarakat TETAP SETIA: Meski sudah berumur setengah abad, Ayi tetap ingin berkiprah di kepramukaan untuk mendidik anak-anak. Berkiprah dalam gerakan pramuka sudah dilakoninya sejak 1966, saat masih duduk di bangku SMP. Bagi Ayi Puspitasari, pramuka bukan hanya sekadar tepuk tangan dan melantunkan nyanyian mars pramuka, tapi banyak ilmu yang didapat untuk mengembangkan karakter anak. PRAJA muda karana atau pramuka,menjadi bagian dalam pendidikan luar sekolah. Mayoritas pendidikan pramuka dituangkan dalam bentuk kegiatan yang menarik, terarah dengan metode yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Itulah yang dikatakan Ayi Puspitasari.

“Pramuka bukan hanya sekadar tepuk tangan dan nyanyi, namun juga membantu dalam pembentukan karakter anak,” katanya. Ia sangat merasakan betul bagaimana ditempa dalam pramuka,hingga mencintai dan terus menggeluti gerakan tersebut hingga kini. “Banyak teknik keterampilan yang diajarkan,sehingga dapat mengembangkan kreativitas anak. Jadi saya sangat menyayangkan jika ada orang yang menganggap pramuka hanya tepuk tangan dan bernyanyi,” ucapnya. Selain itu, yang membuatnya berkesan dalam setiap kegiatan pramuka adalah saat etika anakanak didiknya terbentuk dengan baik. Seperti, lebih menghargai dan mau melestarikan alam. Begitu pun saat ia diangkat menjadi guru pada 1974. Ayi menerapkan pola didik yang didapatnya saat pramuka. Hal itu terbukti membuat siswasiswinya lebih disiplin. Perempuan kelahiran 12 Desember 1953 itu juga aktif dalam membina ekstrakurikuler pramuka di sekolah yang ia pegang. Ayi meyakini jika setiap anak mengikuti kegiatan pramuka, tawuran siswa bisa diredam. “Saya yakin dengan mengikuti pramuka, jumlah siswa yang tawuran bisa diminimalisir. Karena pola pikir lebih terarah dan kegiatan mereka bisa lebih positif,”

SIKAP disiplin yang didapat dari kepramukaan, ternyata ia terapkan juga dalam kehidupan pribadinya. Di rumah, ia menerapkan sikap itu kepada kedua putrinya.

Yang paling ditekankan adalah sikap mandiri. Sebab, kata dia, dalam menjalani kehidupan, harus ada persiapan. Nah,dengan kemandirian, manusia lebih bisa bertahan hidup. Apalagi di tengah kondisi negara yang tidak stabil seperti saat ini.

“Keluarga saya keluarga sederhana.Jadi saya ingin menerapkan keman dirian agar kedua putri saya tidak cengeng dan lebih kuat meng hadapi kehidupan,” tambah Ben dahara Kwartir Cabang Kota Bo gor ini.(cr1)

Miris Pergaulan Anak Muda Sekarang

BAGI Ayi, meski usianya sudah tidak muda lagi, ia harus terlibat dalam setiap kegiatan pramuka. “Saya ingin sebisa mungkin untuk terus terlibat dalam kegiatan pramuka, terutama jika dalam hal pembinaan generasi muda. Karena mereka yang nantinya jadi penerus bangsa,”katanya.

Dijelaskannya, saat ini ia miris melihat pola pergaulan anak muda yang cenderung bebas hingga banyak anak yang terjerumus pada pola pemikiran yang salah. Padahal, jika karakter dibina dan ditumbuhkan akan banyak anak yang berprestasi.”Ketimbang salah pergaulan,” tambah perempuan yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SDN Papandayan 1 tersebut.(cr1)

Dikutip dari radar bogor
di publikasikan kembali oleh team blogger SMPN 1 Parung